Bupati Merangin Minta Kasus Keracunan Diusut Tuntas

JAMBI - Bupati Merangin Provinsi Jambi Al Haris minta kasus keracunan 10 anak yang diduga usai mengonsumsi sate keliling di daerah itu diusut tuntas "Hasil pemeriksaan laboratorium terhadap sampel sisa sate yang disantap anak-anak, akan menjadi penentu apakah anak-anak tersebut keracunan akibat sate atau tidak," kata Haris di Merangin, Kamis.

Jika ke-10 anak itu benar keracunan setelah mengkonsumsi sate, bupati dengan tegas mengatakan akan menindak tegas secara hukum terhadap pedagang sate tersebut.

"Tindakan tegas dengan memberi sanksi itu, akan menjadi pelajaran bagi para pedagang makanan di mana saja. Makanan yang dijajakan harus dalam kondisi steril dan halal dikonsumsi," katanya.

Di samping itu, bupati juga mengimbau para pelajar dan anak-anak di Merangin untuk berhati-hati dalam mengonsumsi aneka makanan jajanan di sekolah-sekolah dan di lingkungan rumah yang dijual bebas.

"Apalagi makanan yang dijual keliling. Bisa saja saat memasaknya dalam kondisi steril, tapi ketika dibawa keliling bisa kena debu atau kotoran lain di jalanan. Untuk itu berhati-hatilah dalam mengkonsumsi jajanan," ujarnya.

Sedangkan kepada para pedagang makanan jajanan keliling bupati minta agar selalu menjaga kebersihan jajanan makanannya.

"Pikiran pedagang jangan hanya mencari keuntungan, tapi perhatikan juga kesehatan konsumennya," katanya lagi.

Pedagang, kata bupati, harus membayangkan yang membeli jajanannya itu adalah anaknya sendiri atau keponakannya sehingga kalau sakit pedagang itu sendiri yang akan repot.

"Kita ini semua saudara, jadi harus saling menjaga satu sama lainnya. Bila satu atau sekelompok anak maupun konsumen keracunan, tentu menjadi kita yang merasakan dampaknya," katanya menjelaskan.

Sebelumnya, dilaporkan sebanyak 10 orang anak di Desa Ulak Makam, Kecamatan Tabir Ilir, Kabupaten Merangin, dilarikan ke Puskesmas Rantau Panjang. Mereka muntah-muntah dan diduga keracunan usai mengkonsumsi sate yang dibeli dari pedagang keliling.