JAMBI - Dalam tausiyah malam Jumat (29/7) tokoh masyarakat Jambi yang juga Anggota Komisi IX DPR RI Dr. Ir. H. A.R. Sutan Adil Hendra, MM (SAH) mengajak masyarakat menguatkan ikhtiar dan tawakal dalam menghadapi Pandemi Covid-19.
"Pandemi ini kita harus menguatkan ikhtiar dan tawakal, ikhtiar dengan tetap melakukan prokes secara ketat, sedangkan tawakal kita berserah diri pada Allah SWT, menerima segala ketentuan dan takdirnya," ungkap SAH saat memberi tausiyah Kamis Malam Jumat (29/7) di kediamannya kemarin.
Menurut Bapak Beasiswa Jambi ini, meski kebanyakan manusia tengah resah, jadikanlah doa sebagai senjata, kekuatan terbaik manusia. Sabar dan ikhlas menjalani, memberikan jalan keluar terbaik, melahirkan pengalaman hidup yang membekas.
"Wabah Covid-19 yang tengah melanda seketika mengubah semua rencana, membuat gundah dan resah, maka jadikan tawakal dan ikhtiar untuk melawan kekhawatiran terjangkit virus dengan tetap memilih untuk membatasi aktivitas," jelasnya.
Karena menurut Alumni Pondok Pesantren Musthafawiyah Purba Baru, Mandailing Natal ini, ujian berupa musibah datang untuk mengingatkan bahwa limpahan nikmat-Nya seolah tak terasa dan menyadarkan kita tentang dunia yang sementara.
Sehingga Pamdemi ini seharusnya membangunkan kita dari keterlenaan dan keterpurukan, mengikis kesombongan yang mungkin telah lama melekat pada diri. Kita pun bergegas kembali pada jalan yang diridhai-Nya. Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya amal seorang hambalah yang mengantarkannya ke tempat terhormat di sisi Allah. Oleh karena itulah, Allah masih akan menimpakan kepadanya ujian berupa perkara yang tidak disukainya, hingga ia bisa menempati kedudukan terhormat di sisi-Nya.” (HR Bukhari).
Terakhir SAH mengatakan, Ketika Allah SWT mendatangkan musibah, itu karena Allah begitu mencintai hamba-Nya. Dia sungguh ingin mengangkat derajat dan memantaskan seseorang untuk abadi di surga-Nya. Rasulullah SAW bersabda, “Jika Allah menimpakan musibah berupa penyakit pada tubuh seorang hamba-Nya, Allah akan memerintahkan kepada malaikat-Nya, catatlah itu sebagai amal salehnya. Jika ia sembuh dari penyakitnya, Allah telah membasuh dan membersihkan tubuhnya.
Seorang mukmin sadar bahwa kehidupan dunia ini penuh dengan ujian. Suka dan duka, nikmat dan musibah dipergilirkan. Dengan ujian-Nya, Allah Yang Maharahman dan Maharahim ingin menunjukkan kasih sayang-Nya. Rasulullah SAW bersabda, “Jika Allah menghendaki kebaikan bagi hamba-Nya, Allah mengujinya dengan musibah.” (HR Bukhari), tandasnya. (*)