Kerinci - Selama ini banyak disabilitas kurang berani menginjak kakinya di setiap sekolah umum, apa lagi mau masuk kesalah satu perguruan tinggi yang ada, lantaran takut dibuku oleh temannya, tapi beberapa tahun terakhir setelah berdirinya lembaga Disabilitas Indonesia, mereka meminta agar pemerintah juga memperhatikan mereka seperti layaknya masyarakat normal, terutama untuk menimba ilmu pendidikan.
Setelah beberapa perwakilan disabilitas menyuarakan kepada pemerintah agar dapat mengabulkan permintaan mereka, setelah aksi mereka, pemerintah pun langsung memberikan instruksi agar para disabilitas tetap diterima di sekolah mana pun termasuk perguruan tinggi.
Ike penyanandang disabilitas daksa. Sangat berterima kasih kepada pihak kampus, karena sudah sekian lama dia berjuang ingin melanjutkan kejenjang pendidikan yang lebih tinggi, akhirnya impianya tercapai juga. " Saya sangat berterima kasih kepada pihak kampus AMIK Depati Parbo yang telah menerima saya sebagai mahasiswa baru, walaupun saya menyandang tuna daksa, tapi saya tetap diperlakukan seperti mahasiswa normal lain nya," ungkap Ike
"Saya sangat senang dan bahagia sekali, saya bisa di diterima di kampus ini, walaupun kaki saya tidak sempurna namun semangat sekolah tidak putus, dan harapan saya adalah semoga kampus seluruh kerinci dan sungai penuh bisa menerima mahasiswa disabilitas dan melayani seperti mahasiswa lain. Kemudian juga saya berharap teman-teman disabilitas yang lain ada yang menyusul saya," tambahnya lagi dengan nada terharu
Selain Ike, masih ada juga disabilitas yang berhasil menduduki gelar sarjana yang sekarang masih melanjutkan ke program gelar doktor ya itu fazlur rahman, yang selalu senantiasa berada di tengah-tenagah disabilitas di kerinci sungai penuh. Fazlur Rahman Putra kelahiran Pulau Tengah kecamatan Keliling Danau ini salah satu disabilitas tuna netra yang lulus tes CPNS 2020 sekarang mengajar di salah satu SMA ternama di Jakarta pusat, kepada berita jambi.co memaparkan agar kelak seluruh kampus yang ada di kabupaten Kerinci dan Sungai Penuh tetap merima mahasiswa disabilitas.
" Saya sangat berterima kasih kepada Pengurus kampus AMIK Depati Parbo yang telah menerima rekan saya Disabilitas untuk mengemban ilmu diperguruan Tinggi, dan semoga kampus yang lain juga bisa melayani dan memberikan kebutuhan yang bersifat memudahkan disabilitas menjalankan perkuliahan, seperti akses kursi roda dan sumberdaya manusia yang akan membantu setiap aktipitas di kampus," ujar alun. (Iwan)