Sungaipenuh-IAIN Kerinci terus menguatkan eksistensinya sebagai Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri yang berperan aktif dalam pembangunan daerah.
Salah satunya dengan mengadakan KKN Tematik (Bertema) di Kabupaten Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat.
Sebanyak 692 orang mahasiswa terlibat dalam proses KKN tersebut. Mereka terdistribusi dalam 39 desa di empat Kecamatan meliputi: Airpura, Pancung Soal, Ranah Ampek Hulu Tapan, dan Basa Ampek Balai Tapan. Proses KKN kali ini, berfokus di kabupaten Pesisir Selatan lantaran banyak mahasiswa dari daerah tersebut yang menjadi mahasiswa di IAIN Kerinci.
Sebelum pelaksanaan KKN itu sendiri, pihak kampus telah melaksanakan MOU dengan Bupati Pesisir Selatan.Proses pembahasan Mou melibatkan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait yang ada di Pemda Pesisir Selatan yang dilaksanakan di kantor Bupati. Setelah MOU, pihak IAIN Kerinci juga telah intens berkoordinasi dengan pihak Kecamatan dan para Wali nagari di daerah yang menjadi lokasi KKN tersebut.
Selanjutnya, IAIN Kerinci melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) menggelar pemebekalan terhadap Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) dan para mahasiswa yang menjadi peserta KKN.
KKN dilaksanakan selama kurang lebih 45 hari. Selama periode tersebut, mahasiswa akan terlibat dalam berbagai kegiatan pengabdian kepada masyarakat, seperti: penyuluhan; pelatihan; dan pengembangan program kerjasama dengan pemerintah setempat serta komunitas masyarakat.
Wakil Rektor II, Dr. Jafar Ahmad, M.Ag., mewakili Rektor IAIN Kerinci menjelaskan, sebagai kampus modern yang mengusung konsep ilmu pengetahuan paripurna, IAIN Kerinci berkomitmen untuk terus mendorong pengabdian kepada masyarakat yang berlandaskan pada nilai-nilai toleransi. Beliau berharap melalui kegiatan KKN ini, mahasiswa IAIN Kerinci dapat memberikan kontribusi yang nyata dalam memperkuat harmoni kehidupan beragama di masyarakat.
“Melalui kegiatan KKN, mahasiswa akan berinteraksi langsung dengan masyarakat di lokasi pengabdian. Mereka diharapkan dapat memberikan kontribusi yang positif dalam membangun kesadaran akan pentingnya toleransi, kerukunan, dan saling menghormati dalam beragama. Moderasi beragama merupakan konsep yang sangat relevan di tengah keragaman masyarakat kita. Mahasiswa sebagai agen perubahan memiliki tanggung jawab untuk memperkuat pemahaman moderasi beragama dan mengaplikasikannya dalam kegiatan KKN," ungkapnya.
Dr. Ahmad Jamin, M.Ag., selaku Wakil Rektor I Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama IAIN Kerinci juga menyampaikan agar mahasiswa dapat menjadikan kegiatan KKN ini sebagai media pembelajaran norma kehidupan bermasyarakat dan menjalani semua program yang bermanfaat.
"Masyarakat akan belajar dari mahasiswa dan begitu sebaliknya mahasiswa akan banyak memperoleh pengetahuan dari masyarakat. Interaksi seperti inilah yang diharapkan akan muncul dan menjadikan program ini sebagai program yang menyenangkan dan mempunyai manfaat yang signifikan bagi lembaga, mahasiswa, masyarakat dari stakeholders atau mitra," terang Halil.
Pada kesempatan yang sama pula, Ketua LP2M IAIN Kerinci, Dr. Usman Yahya, M.Ag turut menyampaikan bahwa KKN Tematik MB ini merupakan salah satu bentuk Tri Dharma Perguruan tinggi, terutama pengabdian kepada masyarakat moderisasi keagamaan di lokasi yang berbeda dari sebelumnya, dengan penuh harapan usman memberi kepercayaan pada mahasiswa peserta KKN agar tetap solit dan selalu menjaga nama baik kampus.
"KKN kali ini sedikit berbeda dari sebelumnya, yang dimana sebelumnya lokasi KKN kita hanya berfokus di Kabupaten Kerinci saja dan sekarang kita harus mengembangkan sayap ke Kabupaten tetangga dan juga kita berharap dengan adanya kegiatan KKN ini dapat memberikan inspirasi bagi masyarakat untuk terus mengembangkan potensi yang ada di daerah setempat sehingga masyarakat luar dapat mengenal mengenal dan mau bergabung bersama di IAIN Kerinci," jelas beliau.
Ketua Panitia KKN H. Syamsarina, Lc.MA menyampaikan KKN tematik MB adalah KKN yang dilakukan dengan pola reguler bertema moderasi beragama.
"Harapannya semoga pelaksaan KKN tematik moderasi beragama, semoga dapat mempermudah peserta KKN dan para DPL dalam melaksananakan seluruh prosesnya," Imbuhnya. (*)