SUNGAI PENUH - Pasca dilanda banjir beberapa hari terakhir, sejumlah bangunan yang baru saja dibangun di Sungai Penuh terlihat ambruk. Salah satu bangunan yang ambruk tersebut adalah tembok penahan tebing air sungai Bungkal di Sungai Penuh yang dikerjakan oleh CV. Santika. Bangunan senilai Rp 600 juta ini baru saja selesai dikerjakan, namun kualitas bangunan terlihat sangat buruk dan tidak mampu menahan derasnya arus sungai, sehingga bangunan yang baru satu bulan selsai dikerjakan ini terlihat ambruk.
Atas kejadian ini, komisi III DPRD Sungai Penuh bereaksi keras. Hardizal, Ketua Komisi III DPRD Sungai Penuh menuding bahwa proyek tersebut dikerjakan tidak sesuai dengan basetek.
"Dari dulu sudah saya sudah sampaikan bahwa proyek tersebut cacat, sekarangkan terbukti, belum satu bulan sudah ambruk, tentu kita sangat menyayangkan kejadian ini, " Ungkap Hardizal
Selain itu Hardizal juga menghimbau agar penegak hukum mengusut kasus ambruknya proyek tersebut." Kita minta agar penegak hukum mengusut kasus ini, ini jelas terdapat kerugian negara, dan komisi tiga jelas tidak akan tinggal diam terkait kasus ini". Tegas Hardizal
Selain itu, Zoni direktur LSM GEGER mengatakan bahwa bangunan tersebut sudah dua kali ambruk. Zoni juga menyebutkan bawabproyek tersebut gagal kontruksi, dan harus diusut.
"Bangunan tersebut sudah dua kali ambruk, ini jelas ada yang tidak beres, kami berharap pihak penegak hukum mengusut kasus ini sesegera mungkin" tegas Zoni. (fdn)