KERINCI - Mahasiwa yang tergabung dalam IMM dan KAMMI berdemo di kantor DPRD Kerinci, kedatangan mahasiswa kali ini membawa 2 tuntutan. Mahasiswa menutut agar galian C yang beroperasi di Siulak Kerinci segera ditutup. Mahasiswa menilai adanya galian C tersebut telah merusak lingkungan. Kemudian Mahasiswa juga menuntut, agar Wakil Ketua DPRD Kerinci Adi Purnomo yang tersandung kasus dugaan perzinahan diberhentikan dari jabatanya sebagai Wakil Ketua DPRD Kerinci.
Setelah berorasi sekitar satu jam di depan kantor DPRD Kerinci, kemudian mahasiswa diterima langsung oleh Ketua DPRD Kerinci dan sejumblah anggota dewan serta Badan Kehotmatan DPRD Kerinci. Dalam pertemuan tersebut, mahasiwa menyampaikan tuntutannya.
Menanggapi tuntutan mahasiswa, Ketua DPRD Kerinci Arfan Kamil mengatakan bahwa mengenai galian C terutama masalah perizinan merupakan kewenangan propinsi. Namun, DPRD Kerinci dalam kasus galian C ini akan ditindak lanjuti, dan DPRD Kerinci sepakat bahwa galian C di Kerinci harus ditertibkan.
"Mengenai perizinan galian C, ini merupakan kewenangan propinsi, namun kita sepakat untuk galian C ditertibkan" ungkap Arfan.
Atas alasan DPRD Kerinci tersebut, Muhammad Awal, Ketua IMM Kerinci meminta bahwa DPRD menandatangai Petisi bahwa dewan sepakat untuk menertibkan galian C yang ilegal. Awal juga mengatakan bahwa mengenai izin ada kewenangan Provinsi, namun yang mengusulkan izin tersebut adalah daerah.
"Kalau memang kita sepakat galian C ditutup, kami minta ada hitam diatas putih. Jangan nanti tuntutan kami hilang sampai disini saja, kalau masalah izin kan yang mengusulkan juga dari daerah ", ungkap Awal.
Menanggai tuntutan mahasiswa tersebut untuk menandatangani petisi. Ardi Komisi II DPRD Kerinci mengatakan bahwa pihaknya akan hearing terlebih dahulu dengan instansi terkait. Bahkan Ardi mengatakan bahwa dirinya jusrru sepakat untuk membentuk tim terpadu untuk menertibkan semua galian C yang ada di Kab. Kerinci tersebut.
"Kita ada mekanismenya, nanti kita akan heariang terlebih dahulu denhan instansi terkait, saya justru sepakat kita membentuk tim terpadu guna menertibkan galian C , adek-adek mahasiswa juga boleh gabung dalam tim terpadu tersebut" Ujar Ardi.
Tidak adanya kejelasan atas tuntutan mahasiswa tersebut yang menginkan DPRD menandatangani petisi galian C, situasi sekoat memanas. Mahasiswa terus mendesak dwwan untuk menandatangani petisi galian C. Ada yang menarik ketika hearing terjadi. Begitu mahasiswa ingin menyampaikan tuntutan masalah pemberhentian Adi Purnomo sebagai wakil Ketua DPRD Kerinci, Ketua DPRD Kerinci langsung menutup heaeing dengan alsan waktu hearing sudah habis.
"Waktu heareing kita sudah habis, kami belum sholat, kita sepakat 1 jam tadi, dan inibsudah satu jam, lagi pula BK DPRD sudah meninggalkan tempat," ungkap Arfan.
Anggi, salah satu juru bicara demonstran yang menanyakan masalah Adi Purnomo merasa kecewa dengan sikap dewan. Menurutnya dewan Kerinci tidak aspiratif.
"Saya sangat kecewa dengan dewan ketika kami menyampaikan tuntutan mengenai Adi Purnomo, dewan enggan menanggapi dengan alasan waktu hearing sudah habis, dan pergi meninggalkan forum," ungkap Anggi. (fdn)