JAMBI - Sudah berulang kali pesawat dan kapal tempur Malaysia melanggar perbatasan dengan menerobos wilayah Ambalat. Mungkin karena alasan ini, Komando Pertahanan Udara Nasional (Kohanudnas) menggelar operasi latihan di Tarakan. Tidak tanggung-tanggung, TNI AD dan TNI AL dilibatkan dalam latihan tempur yang digelar hingga hari ini (12/8).
Disebutkan oleh Komandan Lanud Tarakan, Letkol Pnb Tiopan Hutapea, dalam latihan prajurit TNI akan ‘dipaksa’ untuk menghadapi adanya pesawat yang masuk ke wilayah Indonesia tanpa ijin.
“Jadi ini latihan puncak Kohanudnas dengan sandi Perkasa B-15. Kita gelar 4 pesawat Sukhoi dari Makassar di Tarakan. Kita skenariokan ada pesawat masuk ke wilayah kita,” jelas Letkol Pnb Tiopan Hutapea kepada wartawan.
Kohanudnas juga melibatkan beberapa unsur pesawat, seperti 4 Sukhoi dari Skadron 11 Lanud Sultan Hasanuddin Makassar yang dibawa ke Tarakan, 3 pesawat Hawk di Lanud Tarakan, dan pesawat Boeing. Selain itu digunakan beberapa radar untuk melengkapi latihan.
“Latihan dipusatkan di Tarakan. Kohanudnas memonitor kemampuan dari Kosek II Makassar, satuan radar di bawahnya. Kita gunakan radar Tarakan, radar Balikpapan, dan radar Gorontalo,” imbuh Tio.
Tidak hanya unsur udara, dalam latihan tersebut juga ada beberapa kapal perang. Disekenariokan, seolah Boeing masuk sebagai musuh.
“Besok skenario untuk menghancurkan 3 sekaligus. Pesawat Boeing yang diskenariokan masuk lewat Ambalat. Disuruh pergi nggak mau, apa mau kita tembak atau force down di Lanud Tarakan. Radar akan dilihat gimana skenarionya,” lanjutnya.
Tio juga menjelaskan jika latihan tersebut menjadi bagian dari jawaban atas terjadinya pelanggaran wilayah di perbatasan oleh Malaysia.
“Itu kita kondisikan untuk menunjukkan kita di Kalimantan sudah siap. Ini untuk menjawab yang kemarin 10 pesawat menerobos masuk. Intinya ingin menunjukkan TNI AU hadir di Ambalat,” pungkasnya. (ggs)