Nama Dora Lovita langsung melejit, seantero Jambi membincangkannya. Wajar saja, ia masuk tim basket putri Indonesia di Sea Games Philipina beberapa waktu lalu. Indonesia mendapat medali perunggu di ajang itu.
Dora anak pasangan Mulasri dan Megawati ini lahir pada 6 Januari 1995 ini menjadi salah satu pahlawan tim putri Indonesia di laga-laga krusial.
Bakat Dora memang tampak sejak kecil, ketika ditemui wartawan, Dora menceritakan awal mula ia berkenalan dengan dunia basket.
Pada masa kecilnya ia sempat disuruh oleh orang tuanya untuk mendalami silat, dikarenakan orang tuanya adalah atlet silat. Namun ia tak tertarik dengan silat, tapi lebih memilih untuk bermain basket.
Dora mulai menyukai basket sejak kelas 4 Sekolah Dasar. "Saya saat kelas 6 SD, sudah ditunjuk oleh pelatih danto (Dedi iryanto) untuk ikut tim Porwil di padang Sumatera barat, meski saat itu masih junior," ungkap Dora.
Sejak saat itu, ia mulai menjadi langganan untuk masuk tim, baik Popda, Porprov dan Popnas. Melihat bakat itu, Dora di rekomendasikan oleh Danto (pelatih basket kerinci) untuk ikut seleksi masuk sekolah khusus olahraga di daerah Ragunan Jakarta selatan. Akhirnya ia lulus dan mendapat beasiswa gratis di sekolah tersebut.
Dengan tinggi badan 170 cm, ia mulai menapaki karir di basket. Mulai ikut turnamen nasional tingkat sekolah hingga masuk tim profesional.
Saat ini, Dora tergabung di tim Merpati Bali. Ia dikontrak beberapa tahun oleh tim tersebut sebagai pemain profesional. Di liga utama basket Putri Indonesia, yakni liga Srikandi cup. tim yang dibela Dora mampu keluar sebagai juara liga di tahun 2019.
Sebagai pemain profesional, dari segi ekonomi, Dora kini mulai berkecukupan.
"Alhamdulillah, mencukupi kebutuhan hidup seperti beli rumah dan lainnya," ujar Dora.
Profesi sebagai atlet basket juga menjanjikan, meskipun masih banyak anggapan bahwa menjadi pemain basket adalah profesi yang bermasa depan suram.
"Yang penting harus latihan dan kerjakeras, karena ini membutuhkan profesionalisme," paparnya lagi.
Saat ini, selain fokus di basket, Dora juga mengaku fokus menyelesaikan studinya.
"Saya masih kuliah, dan tentu ingin segera tamat," sebutnya.
Setelah mendapat medali di Sea Games, Dora tentu ingin mendapat hadiah PNS oleh pemerintah. Namun itu belum tindaklanjuti.
"Alhamdulillah, pemerintah mulai memperhatikan atlet yang berprestasi. Tapi tidak di provinsi jambi.
Dora juga mengomentari mengenai perkembangan olah raga basket di Kerinci dan Sungai Penuh, menurutnya masih banyak yang harus di benahi.
"Dikerinci dari SDM lumayan memadai, namun minat dari anak muda tidak ada. sehingga basket di Kerinci dan Sungai Penuh masih banyak yang harus dibenahi. terutama wadah untuk menjadi tempat pembinaan dan pembinaan jangka panjang terhadap pemain basket wanita," ujarnya. (*)