HOT TOPICS:
#Nasional





Turunkan Harga, RI Impor Bawang Putih hingga Gula

Kamis, 26 Maret 2020 | 08:58:34 WIB


Bawang putih impor, Foto: Vadhia Lidyana
Bawang putih impor, Foto: Vadhia Lidyana

Jakarta - Kementerian Perdagangan (Kemendag) memantau harga bahan pokok di tengah mewabahnya virus corona (Covid-19). Berdasarkan pantauan tersebut diketahui harga gula dan bawang putih masih mahal.

 

Hal itu disampaikan oleh Direktur Jenderal (Dirjen) Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Suhanto dalam telekonferensi melalui saluran YouTube BNPB.

 

"Kebutuhan gula ini, saat ini dirasakan oleh masyarakat harganya relatif tinggi, yaitu rata-rata nasional kami pantauannya sekarang di harga Rp 17 ribu/kilogram (kg). Sementara harga eceran tertinggi (HET) yang kita tentukan adalah Rp 12.500," katanya, Rabu (25/3/2020).

 

Untuk bawang putih, dirinya menjelaskan harganya berangsur turun. Tetapi posisi saat ini masih relatif mahal dibandingkan sebelumnya.

 

"Seperti diketahui untuk harga bawang putih dibandingkan sebulan lalu saat ini sudah mengalami penurunan, yaitu rata-rata nasional sekarang di harga Rp 42.300/kg. Namun menurut kami itu masih relatif tinggi," jelasnya.

 

Pihaknya pun menyadari bahwa masyarakat mengeluhkan harga kedua komoditas tersebut yang naik signifikan. Untuk mengatasi hal tersebut pemerintah memutuskan impor.

 

Pemerintah mengimpor 150.000 ton bawang putih yang sebagian sudah masuk ke Indonesia. Lanjut ke halaman berikutnya.

 

Kemendag sudah mengeluarkan izin impor 150.000 ton bawang putih. Menurut Direktur Jenderal (Dirjen) Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Suhanto, saat ini sudah masuk 11.000 ton.

 

"Untuk pasokan bawang putih, Kemendag telah menyetujui persetujuan impor bawang putih sekitar 150 ribu ton dan sudah terealisir sampai tanggal 9 Maret kemarin, yang sudah masuk menurut pantauan kami sudah mencapai 11 ribu ton," kata dia dalam telekonferensi melalui saluran YouTube BNPB Rabu (25/3/2020).

 

Langkah impor ditempuh karena belakangan ini harga bawang putih mengalami kenaikan yang cukup tinggi. Untuk itu sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), segala langkah yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan bahan pokok bagi masyarakat harus ditempuh oleh masing-masing kementerian.

 

Pemerintah pun akhirnya memutuskan untuk melakukan relaksasi atau mempermudah perizinan impor bawang putih, termasuk bawang bombay yang harganya juga terpantau mahal.

 

"Sehingga kami pemerintah dalam hal ini memberikan relaksasi impor untuk komoditi bawang putih dan bawang bombay," tambahnya.

 

Pemerintah juga mengimpor gula yang kini dalam proses pengiriman. Baca ke halaman selanjutnya.

 

Kemendag telah menerbitkan izin impor gula sebanyak 550.000 ton. Hal itu dilakukan untuk menambah pasokan di tengah kenaikan harga secara signifikan. Menurut Direktur Jenderal (Dirjen) Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Suhanto, izin tersebut baru dikeluarkan.

 

"Akan ditambah izin impor yang baru kami keluarkan yaitu 550 ribu ton," kata dia dalam telekonferensi melalui saluran YouTube BNPB Rabu (25/3/2020).

 

Dia menjelaskan saat ini, stok gula nasional mengalami penurunan. Oleh karena itu pemerintah merasa perlu melakukan impor untuk menjaga keamanan pasokan.

 

Di luar kuota 550.000 ton, dirinya menjelaskan pada akhir Maret ini juga akan masuk gula impor 216.000 ton. Masuknya gula impor diharapkan mampu menjaga ketahanan pangan.

 

"Gula kami sampaikan memang posisi gula saat ini agak berkurang. Namun kami sudah sampaikan pemerintah sedang melakukan tambahan pasokan di mana akhir bulan ini impor yang sudah kami berikan akan masuk sebanyak 216 ribu ton," jelasnya.

 

Berdasarkan perhitungan Kemendag, pasokan gula yang ada ditambah impor mampu memenuhi kebutuhan masyarakat hingga Juni.

 

Pemerintah juga impor 170.000 ton daging kerbau yang secara keseluruhan akan tiba sebelum Ramadan. Klik baca selengkapnya.

 

Kemendag telah menerbitkan izin impor daging kerbau 170.000 ton. Menurut Direktur Jenderal (Dirjen) Perdagangan  Dalam Negeri Kemendag Suhanto, produk impor tersebut akan masuk Indonesia seluruhnya sebelum Ramadan.

 

"Harapan kami sebelum Ramadhan, daging ini sudah masuk di pasaran dan tentunya akan menstabilkan harga bagi masyarakat," kata dia dalam telekonferensi melalui saluran YouTube BNPB Rabu (25/3/2020).

 

Izin tersebut diberikan kepada badan usaha milik negara (BUMN) termasuk Perum Bulog. Itu diputuskan dalam rapat koordinasi terbatas (rakortas) beberapa waktu lalu.

 

"Untuk pasokan daging telah diputuskan pemerintah di dalam rakortas 6 Maret 2020 dan tanggal 11 Maret 2020, bahwa dalam rangka stabilisasi harga daging sapi maka pemerintah menugaskan BUMN dan Bulog untuk mengimpor daging," jelasnya.

 

Dia menerangkan, saat ini izin yang sudah diberikan kepada Perum Bulog sedang dalam proses perjalanan.

 

"Yang dilakukan oleh Bulog dan BUMN lainnya adalah daging kerbau sebanyak 170 ribu ton, dan saat ini untuk Bulog telah dikeluarkan izin impornya. Sekarang dalam proses pemasukan daging kerbau tersebut," tambahnya. (Sumber Berita Detik.com)


Advertisement

Komentar Facebook