HOT TOPICS:
#Nasional





40 CPNS IAIN Kerinci Ikuti Pembukaan Latsar Kemenag 2021

Senin, 02 Agustus 2021 | 12:33:21 WIB


KERINCI - Dalam rangka membentuk PNS profesional yang berkarakter, selaras dengan sikap dan perilaku disiplin PNS, nilai-nilai dasar PNS, dan pengetahuan tentang kedudukan dan peran PNS dalam NKRI, maka Kementerian Agama yang diampu oleh Pusdiklat dan Balai Diklat melaksanakan pelatihan dasar CPNS. 

 

Terdapat 40 CPNS IAIN Kerinci yang mengikuti pelatihan dasar tersebut, yang terdiri dari 34 dosen dan 6 tenaga administrasi. 

 

Kepala Bidang Program dan Penjaminan Mutu, H. Syaiful Bahri menyatakan bahwa dasar hukum dilakukan kegiatan Latsar CPNS ialah UU No. 5 Tahun 2014 tentang ASN, Peraturan Menag No. 19 Tahun 2020 tentang penyelenggaraan pelatihan Sumber Daya Manusia pada Kemenag, dan Peraturan Lembaga Administrasi Negara RI No. 1 Tahun 2021 tentang pelatihan dasar CPNS. 

 

Peserta Latsar tahun ini ialah CPNS yang berjumlah 5179 tersebar di Kanwil dan Perguruan Tinggi yang terdiri dari: jabatan fungsional administrasi berjumlah 1379; jabatan fungsional dosen berjumlah 1707; jabatan fungsional guru berjumlah 1813; jabatan fungsional penghulu berjumlah 136; dan jabatan fungsional Penyuluh sebanyak 144 peserta. 

 

Pelatihan Dasar CPNS ini dimulai pada tanggal 2 Agustus sampai akhir Oktober dengan menerapkan metode blended learning melalui zoom meeting dan live streaming. 

 

Syaiful Bahri menambahkan bahwa biaya Latsar bersumber dari DIPA, Badan Litbang dan Diklat tahun 2021. 

 

Pada kegiatan tersebut hadir Tenaga Ahli Bidang Riset Menteri Agama, Hasanuddin Ali; Sekretaris Balitbang, Muharom Marzuki; Kapus Teknis Pendidikan dan Keagamaan, Imam Syafii; Kepala Balai Diklat seluruh Indonesia; para Widyaiswara, dan seluruh CPNS peserta Latsar. 

 

Kepala Pusdiklat Tenaga Administrasi, H. Ahmad Bukhari, berharap agar para Widyaiswara dan peserta memperhatikan setiap kegiatan nantinya, karena ini adalah metode baru, yakni blended learning. 

 

"Memadukan kompetensi kultural dan kompetensi Bidang, sehingga lahir akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti korupsi," jelasnya. 

 

Arahan menteri agama yang diwakili oleh Tenaga Ahli Bidang Riset Menteri Agama Hasanuddin Ali, menyambut baik Latsar dengan metode virtual. 

 

Menurutnya pemanfaatan teknologi menjamin keberlangsungan setiap pelatihan, kursus, dan lain-lain. 

 

"Apa yang dilakukan semoga tidak mengurangi makna dan kualitas pelatihan, tidak hanya fokus pada knowledge tetapi juga pengembangan skill," harap Hasanuddin Ali. (*)



Advertisement

Komentar Facebook