HOT TOPICS:
#Nasional





Tausiyah SAH Tentang Persahabatan, Saling Menolong Dalam Hal Kebaikan dan Ketakwaan

Jumat, 08 Oktober 2021 | 07:30:53 WIB


Ketua DPD Partai Gerindra Provinsi Jambi Dr. Ir. H. A.R. Sutan Adil Hendra, MM dikenal sebagai pribadi religius dan muslim yang taat. Sikap ini tergambar dalam perilaku dan pandangan kesehariannya tentang kehidupan. Seperti, tergambar dalam tausiyahnya dalam pengajian Kamis Malam Jumat (7/10) kemarin.

 

 

Dimana anggota DPR RI itu mengambil tema tentang perkawanan atau persahabatan dalam Islam. Menurut pria yang akrab disapa pak haji ini, sebagai makhluk sosial, manusia membutuhkan keberadaan orang lain .Karenanya, dalam menghadapi perjalanan hidup, kita akan bertemu dengan seorang yang mampu memberikan dukungan positif bagi kita. Kita mengenalnya dengan sebutan sahabat.

 

 

Menurut SAH dalam Islam, terciptanya hubungan berupa persahabatan merupakan salah satu yang sangat dianjurkan oleh Allah SWT sebagaimana firman-Nya berikut,

 

“Sebenarnya orang-orang yang beriman adalah mereka yang bersaudara, maka damaikanlah  di antara kedua saudara kamu (yang bertelingkah) dan bertaqwalah kepada Allah supaya kamu memperoleh rahmat.” (Qs. Al-Hujurat : 10).

 

Rasulullah SAW juga bersabda dalam sebuah hadis,

 

“Seorang Muslim adalah saudara muslim lainnya, ia tidak menzaliminya, merendahkannya, menyerahkan (kepada musuh) dan tidak menghinakannya.”(HR. Muslim).

 

Selain itu tokoh yang dikenal luas sebagai bapak beasiswa Jambi ini, ada 7 jenis persahabatan yang bisa kita ambil pelajarannya, yakni :

 

1. “Ta’aruffan” , adalah persahabatan yang terjalin karena pernah berkenalan secara kebetulan, seperti pernah bertemu di kereta api, halte, rumah sakit, kantor pos, ATM, bioskop dan lainnya.

 

2. “Taariiihan”, adalah persahabatan yang terjalin karena faktor sejarah, misalnya teman sekampung, satu almamater, pernah kost bersama, diklat bersama dan sebagainya.

 

3. “Ahammiyyatan”, adalah persahabatan yang terjalin karena faktor kepentingan tertentu, seperti bisnis, politik, boleh jadi juga karena ada maunya dan sebagainya.

 

4. “Faarihan”, adalah persahabatan yang terjalin karena faktor hobbi, seperti teman futsal, badminton, tenis, berburu, memancing, dan sebagainya.

 

5. “Amalan”, adalah persahabatan yang terjalin karena satu profesi, misalnya sama-sama dokter, guru, dan sebagainya.

 

6. “Aduwwan”, adalah seolah sahabat tetapi musuh, di depan seolah baik tetapi sebenarnya hatinya penuh benci, menunggu, mengincar kejatuhan sahabatnya, “Bila engkau memperoleh nikmat, ia benci, bila engkau tertimpa musibah, ia senang” (QS 3:120).

 

Rasulullah mengajarkan doa, “Allahumma ya Allah selamatkanlah hamba dari sahabat yg bila melihat kebaikanku ia sembunyikan, tetapi bila melihat keburukanku ia sebarkan.”

 

7. *“Hubban Iimaanan”, adalah sebuah ikatan persahabatan yang lahir batin, tulus saling cinta & sayang karena Allah SWT, saling menolong, menasehati, menutupi aib sahabatnya, memberi hadiah, bahkan diam-diam dipenghujung malam, ia doakan sahabatnya.*

 

Boleh jadi ia tidak bertemu tetapi ia cinta sahabatnya karena Allah Ta’ala.

 

Dari ke 7 macam persahabatan diatas, 1 – 6 akan sirna di Akhirat. yang tersisa hanya ikatan persahabatan yang ke 7, yaitu persahabatan yang dilakukan karena Allah (QS 49:10),

 

“Teman-teman akrab pada hari itu (Qiyamat) menjadi musuh bagi yang lain, kecuali persahabatan karena Ketaqwaan” (QS 43:67).

 

Semoga kita  senantiasa  saling mengingatkan dalam kebaikan dan kesabaran, pesannya mengakhiri tausiyah yang rutin dalam pengajian di kediamannya tersebut. (*)



Advertisement

Komentar Facebook