Beritajambi.co.SAROLANGUN- Dinas lingkungan hidup (DLH) sarolangun, telah melakukan pengujian terkait kerapnya terjadi banjir bandang di kabupaten sarolangun.
Kepala Dinas lingkungan hidup (DLH) sarolangun, Kurniawan mengatakan, bahwa banjir yang kerap terjadi akibat pendangkalan sungai akibat aktivitas pertambangan emas tanpa izin (PETI).
Tak hanya itu, menurutnnya serapan air hujan juga mengakibatkan terjadinya banjir bandang.
"Kami sudah melakukan pengujian dan penelitian lingkungan yang terdampak PETI kurang lebih 30 hektar lahan sawah atau kebun di salah satu titik di wilayah sarolangun. Hasilnya, sedikitnya mencakup tanah dan lumpur," kata Kurniawan, (18/03/2024).
Selain itu, ada material bekas galian PETI juga mengalir ke sungai sehingga dampaknya pendangkalan.
"Dampak PETI ini terjadi di pendangkalan sungai, setiap tahunnya tanah dan lumpur naik kurang lebih 4-5 sentimeter,"Pungkasnya
(Dh)