Sungai Penuh, Jakarta — Dalam momentum Idul Adha 1446 Hijriah, LAZISMU (Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shadaqah Muhammadiyah) Kota Sungai Penuh kembali menunjukkan kepeloporannya dalam berinovasi di bidang filantropi Islam. Melalui program "RendangMu: Satu Inovasi, Sejuta Manfaat", LAZISMU tidak hanya menyembelih hewan qurban, tetapi mengubahnya menjadi sajian siap saji yang higienis, tahan lama, dan distribusinya tepat sasaran. Minggu (8/6/ 2025).
Sebanyak 3 ekor sapi dan 4 ekor kambing dikurbankan, lalu diolah menjadi 500 kotak rendang siap konsumsi. Paket-paket tersebut disalurkan ke kalangan fakir miskin, masyarakat terdampak ekonomi, dan komunitas rentan di Kota Sungai Penuh dan Kabupaten Kerinci. Inovasi ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang LAZISMU dalam memperluas manfaat qurban sekaligus menjawab tantangan distribusi dan kualitas konsumsi masyarakat penerima manfaat.
Ketua LAZISMU Kota Sungai Penuh, Dr. Hariya Toni, menyampaikan bahwa pendekatan ini merupakan respons atas kondisi sosial dan lingkungan saat ini.
“RendangMu hadir bukan sekadar inovasi makanan, tapi sebagai ikhtiar dakwah sosial untuk mewujudkan qurban yang berkualitas, higienis, dan inklusif. Ini adalah langkah Muhammadiyah untuk menyeimbangkan antara kebaikan spiritual dan keberlanjutan sosial,” jelasnya.
Program ini tidak hanya soal makanan. Di balik prosesnya, LAZISMU menerapkan prinsip ramah lingkungan. Proses produksi dilakukan dengan meminimalisir penggunaan plastik sekali pakai, menggunakan kemasan ramah lingkungan, serta memastikan pengolahan limbah hasil penyembelihan dilakukan secara aman dan bersih.
Bahkan, para relawan dan UMKM binaan Muhammadiyah yang terlibat diberikan pelatihan pengolahan rendang dengan standar kebersihan dan mutu pangan yang tinggi. Hal ini menjadikan program qurban tidak sekadar ritual ibadah tahunan, tetapi juga penggerak ekonomi lokal dan pemberdayaan masyarakat.
Selain inovasi produk, LAZISMU juga memperkenalkan sistem pelaporan digital bagi para pekurban. Melalui aplikasi dan situs resmi LAZISMU, para donatur dapat melacak sejauh mana qurban mereka didistribusikan, kepada siapa, dan dalam bentuk apa. Transparansi ini menambah kepercayaan masyarakat luas terhadap LAZISMU sebagai lembaga pengelola dana umat yang amanah dan profesional.
Program ini mendapat sambutan luas, tak hanya dari warga lokal, tetapi juga tokoh nasional.
Dr. Nurhayati, M.Si, pengamat zakat dan filantropi Islam, menyebutkan:
“LAZISMU Sungai Penuh memberi teladan bagaimana zakat dan qurban dapat dikelola dengan modern, efisien, dan penuh nilai kemanusiaan. Inilah wajah filantropi Islam masa depan.”
Sementara itu, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah, Yudesman juga menyampaikan apresiasinya:
"Kami bangga punya LAZISMU yang terus berinovasi dan hadir di tengah-tengah masyarakat. Program RendangMu ini membuktikan bahwa kolaborasi antara agama dan kemanusiaan bisa melahirkan solusi konkret," ujarnya.
Dengan semangat Qurban Berkemajuan, Muhammadiyah melalui LAZISMU tidak hanya menyemarakkan ibadah tahunan, tetapi juga membangun ekosistem sosial yang inklusif, produktif, dan berdampak nyata bagi kesejahteraan umat.
"Ini bukan hanya berbagi daging, tapi berbagi harapan dan masa depan," pungkas Dr. Hariya Toni.